Rabu, 19 September 2018

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI


Jenis-jenis teks eksposisi
  1. Eksposisi definisi: memaparkan definisi atau pengertian suatu topik tertentu
  2. Eksposisi proses: tahapan-tahapan atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir
  3. Eksposisi ilustrasi: memberikan gambaran atau penjelasan yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang mempunyai kesamaan sifat atau kemiripan
  4. Eksposisi pertentangan: berisi hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya
  5. Eksposisi laporan: memberikan laporan dari sebuah peristiwa atau penelitian tertentu
  6. Eksposisi perbandingan: ide atau gagasan utamanya dipaparkan dengan cara membandingkan suatu hal dengan yang lain
UNSUR KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI
Unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan yang digunakan dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
PRONOMINA
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.
1. Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.
2. Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.

KATA LEKSIKAL (NOMINA, VERBA, ADJEKTIVA, ADVERBIA)
1.       Nomina (Kata Benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek/objek.
Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan.
Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau.
Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
2.       Verba (Kata Kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya  berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu :
Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.
3.       Adjektiva (Kata Sifat)
Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang.
Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.
4.       Adverbia (Kata Keterangan)
Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain.
Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.

5.       Konjungsi
Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat.
Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.
Adapun berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya yang biasa kita temukan didalam sebuah teks eksposisi.

JENIS KONJUNGSI:
       Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
       Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
       Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
       Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
       Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.
       Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
       Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
       Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
       Konjungsi pilihan : atau.
       Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.
       Konjungsi penjelasan : bahwa.
       Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
       Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.


1 komentar:

  1. Selamat sore bu, ini saya Betty dari X MIPA. Alamat blog saya yang baru https://corneliabetty.blogspot.com
    Terimakasih..

    BalasHapus

KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

  CAMPUR KODE DALAM VIDEO HELMY YAHYA BICARA  Oleh: Christina Fitri Puji Wahyuningsih/ NPM 22520026 Pendahuluan Sosiolinguistik    a...